Backpacking ke Cina
by: rudydarwin last comment : 17.Oct.2013 16:57 dibaca : 2674 kali.
Sebagian besar masyarakat kita khususnya masyarakat Bagan tidak terbiasa dengan perjalanan backpacking. Ide backpacking bagi sebagian teman Bagan saya dianggap perjalanan yang membosankan sepi dan tidak menarik. Bagi saya sendiri backpack bukanlah hal baru karena kurang lebih sejak tahun 2000 saya sudah beberapa kali melakukan backpacking. Trus apa itu backpacking?
Dalam bahasa Indonesia istilah backpacking sering disebut sebagai ransel yaitu bepergian dengan cara hemat tinggal di hostel atau di rumah penduduk memanfaatkan transportasi umum dan makan dengan budget layaknya standar masyarakat lokal kebanyakan.
Saya lupa tempat pertama saya melakukan backpacking tetapi kemungkinan besar adalah thn 1999/2000 beserta tiga teman lainnya (sama2 Bagan) ke Spore. Pengalaman itu terus membekas dan selain ke beberapa kota di Indonesia ala backpacking juga menjadi mode travel saya saat ke Hongkong Macau Thailand dan China.
Bulan Agustus 2013 tepatnya tanggal 1-29 Agustus saya melakukan backpacking ke China. Awalnya rencananya akan berangkat sendirian tetapi kemudian ada teman sekolah yang ingin ikut bareng maka untuk tanggal 1-17 Agustus saya ditemanin seorang teman dan untuk 18-29 saya melakukan perjalanan sendirian.
Sebelum berangkat saya diingatkan untuk berhati-hati karena banyak copet di sana makanan di sana ga enak orang di sana ga ramah toilet di sana jorok blah blah blah.
Dengan modal nekad dan bahasa mandarin seadanya kami pun jalan mengelilingi China.
Rute kami adalah Jakarta - Kuala Lumpur - Shenzhen - Guilin - Yangshuo - Changsha - Zhangjiajie - Chengdu - Maoxian - Songpan - Tibetan Village - Jiuzaigou - Huanglong - Shanghai - Suzhou - Hangzhou (teman saya balik ke Jakarta) - Beijing - Lijiang - Shuhe - Baisha - Kunming - Shilin - Hongkong - Jakarta.
Pengalaman yang paling menarik adalah menemukan toilet yang serba praktis. Beberapa kali saya terpaksa menahan BAB karena saya tidak nyaman harus jongkok di toilet yang terbuka dimana semua pengunjung toilet lainnya (pria) bisa dengan mudah melihat saya jongkok. Saya juga tidak bisa membayangkan sekiranya saya jongkok di toilet seperti itu sementara ada yang berdiri kencing di samping saya betapa akan terganggunya saya.
Untungnya toilet di hostel semuanya bersih2 sehingga saya bisa menyimpan ritual yang satu ini di hostel.
Selain itu bahasa Mandarin saya ternyata tidak membantu banyak sewaktu saya di daerah lijiang kunming dan shilin karena penduduk asli di daerah sini menggunakan bahasa mandarin dengan logat yang sangat berbeda sehingga saya kesulitan memahaminya. Berbeda dengan Beijing yang mandarinnya menurut saya paling bagus.
Dan yang pasti Cina tidak semenakutkan yang diceritakan orang. Orang-orang yang kami temui sewaktu di kereta di hostel dan lainnya ternyata sangat membantu. Sewaktu saya di Beijing menuju Tembok Raksasa di Mutianyu bus yang saya tumpangi itu semuanya bule. Saya satu2nya orang Asia di bis itu dan mereka juga sangat welcome. Saling membantu terutama saat foto mereka dengan antusias membantu saya foto.
Total untuk 29 hari ini saya menghabiskan biaya dibawah 25 juta sudah termasuk tiket pesawat (termasuk balik dengan Cathay Pacific yang lagi promo dari Kunming ke Hongkong dan lanjut ke Jakarta seharga 23 jt - worth it banget).
Untuk catatan perjalanan detil harian dapat dibaca di blog pribadi saya di www.rudydarwin.com edisi bulan Agustus.
Selamat berwisata
![]() David Chen |
comment on : 03.Nov.2013 13:50 gilaaaa liburannya 1 bulan.. |
![]() rudydarwin |
comment on : 17.Nov.2013 23:45 Hahaha. Lagi nganggur bro makanya bisa lama. Kalo ga nganggur paling cuman dua minggu... |
![]() putrivania |
comment on : 15.Oct.2016 02:07 Promo Terbaik Maxbet303 situs Agen Bola Online Terpercaya | Agen Betting Online | Agen Sabung Ayam Online | Bola Tangkas Online | Agen Live Casino | Agen Bola Sbobet | Agen Bola Maxbet |Â Agen Togel Online : |
Halaman : total 1 hal.
Silahkan login untuk komentar.